KONFIGURASI LOAD BALANCING 2 ISP

 

KONFIGURASI LOAD BALANCING 2 ISP 
MENGGUNAKAN METODE ECMP



A.     TUJUAN

  1. Mengetahui pengertian load balancing
  2. Mengetahui konfigurasi load balancing menggunakan metode ECMP
  3. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan load balancing

B.      LANDASAN TEORI

Load balancing adalah proses pendistribusian traffic jaringan ke beberapa server. Ini untuk memastikan salah satu server tidak menanggung terlalu banyak beban permintaan. Secara efektif, load balancing meminimalkan waktu respon server. 

Secara sederhana, berikut cara kerja load balancing:

1.       Pengguna meminta akses masuk server website/aplikasi

2.       Load balancer menerima dan mendistribusikan traffic ke beberapa server

3.       Jika satu server down, perangkat ini mengalihkan traffic ke server lain yang tersedia

Kelebihan load balancing:

1.       Kemudahan upgrade dan downgrade

2.       Mempermudah proses distribusi traffic

3.       Mengurangi downtime dan meningkatkan performa

4.       Manajemen kegagalan yang efisien

5.       Meningkatkan fleksibilitas

Kekurangan load balancing:

1.       Membutuhkan konfigurasi tambahan

2.       Biaya yang cukup besar

 

C.      ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan untuk melakukan konfigurasi load balancing 2 ISP menggunakan metode ECMP antara lain:

1.       PC/Laptop

2.       Mikrotik Routerboard (2 buah)

3.       Sumber Internet

4.       Kabel LAN (3 buah)

5.       Aplikasi Winbox

D.     LANGKAH KERJA

Ketentuan IP Address

  • INET    : 192.168.4.0/24
  • ISP 1    : 192.168.10.0/24 (Limit 2M/2M)
  • ISP 2    : 192.168.20.0/24 (Limit 4M/4M)
  • CLIENT : 192.168.30.0/24

KONFIGURASI ROUTER SPLITER

Sebelum melakukan konfigurasi load balancing, lakukan konfigurasi pada router spliter terlebih dahulu. Langkah-langkah konfigurasi router spliter antara lain:

1.     Masuk ke menu interfaces, ubah nama ether untuk memudahkan konfigurasi


2.     Tambahkan IP Address pada menu IP > Address

Ether1_INET         : 192.168.4.50/24 (DHCP Client)

Ether2_ISP1           : 192.168.10.1/24

Ether3_ISP2           : 192.168.20.1/24


3.     Isikan DNS Server google yaitu 8.8.8.8 dan 8.8.4.4 serta ceklis pada “Allow remote request” supaya dapat meremote DNS


4.     Pada menu Firewall pilih NAT kemudian tambahkan pada

General > Chain: srcnat

Out Interface > ether1_INET

Action > masquerade


5.     Buat limitasi bandwidth pada menu queues

Ether2_ISP1: Up/Down 2M/2M

Ether3_ISP2: Up/Down 4M/4M



KONFIGURASI ROUTER LOAD BALANCING

Setelah selesai melakukan konfigurasi router spliter, kemudian lakukan konfigurasi pada router load balancing. Langkah-langkah konfigurasi pada router load balancing antara lain:

1.     Masuk ke menu interfaces, ubah nama ether untuk memudahkan konfigurasi


2.     Tambahkan IP Address pada menu IP > Address

Ether1_ISP1           : 192.168.10.2/24

Ether2_ISP2           : 192.168.20.2/24

Ether3_CLIENT     : 192.168.30.1/24


3.     Isikan DNS Server google yaitu 8.8.8.8 dan 8.8.4.4 serta ceklis pada “Allow remote request” supaya dapat meremote DNS


4.     Pada menu Firewall pilih NAT kemudian tambahkan pada

General > Chain: srcnat

Out Interface > ether1_ISP1

Action > masquerade

 

Lakukan konfigurasi yang sama pada ISP 2

General > Chain: srcnat

Out Interface > ether1_ISP2

Action > masquerade


5.     Setting Mangle pada menu Firewall

General > Chain: input

In Interface > ether1_ISP1

Action > mark connection

 

Lakukan konfigurasi yg sama pada ISP 2

General > Chain: input

In Interface > ether1_ISP2

Action > mark connection

 

General > Chain: output

Connection mark > ether1_ISP1

Action > mark routing

New Connection mark > ISP1-CON

 

Lakukan konfigurasi yg sama pada ISP 2

General > Chain: output

Connection mark > ether1_ISP2

Action > mark routing

New Connection mark > ISP2-CON


6.     Setting IP Routes

Gateway > 192.168.10.1

Routing Mark > ISP 1

Check Gateway > ping

 

Lakukan konfigurasi yg sama pada ISP 2

Gateway > 192.168.20.1

Routing Mark > ISP 2

Check Gateway > ping

 

Tambahkan untuk kedua gateway ISP 1 dan ISP 2

Gateway > 192.168.10.1

Gateway > 192.168.20.1


 KONFIGURASI CLIENT


Setelah melakukan konfigurasi load balancing, kemudian kita tes koneksi client. Untuk melakukan pengetesan terhadap client, kita rubah ip address yang sesuai dengan yang sudah dibuat.
IP Address: 192.168.30.254
Netmask: 255.255.255.0
Gateway: 192.168.30.1
DNS: 8.8.8.8 dan 8.8.4.4 

Selanjutnya jika komputer sudah terkoneksi dengan internet, kemudian kita tes menggunakan speedtest untuk mengetahui jumlah bandwidth kedua ISP apakah sesuai dengan yang sudah disetting atau belum.

Target konfigurasi kali ini adalah:
  • Kecepatan akses kedua ISP jika digabungkan menjadi 6Mb (2Mb + 4Mb)
  • Jika ISP1 off, client masih bisa terkoneksi dengan ISP2 (4Mb)
  • Jika ISP2 off, client masih bisa terkoneksi dengan ISP1 (2Mb)

E.     KESIMPULAN DAN SARAN

    Setelah melakukan praktik konfigurasi load balancing 2 ISP menggunakan metode ECMP, kami dapat memahami tentang konfigurasi load balancing di mikrotik.
  • Load Balancing dengan metode ECMP yang diterapkan dapat membagi beban trafik pada dua link koneksi secara seimbang.
  •  Jika satu server down, perangkat ini mengalihkan traffic ke server lain yang tersedia.